Selasa, 01 Maret 2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. K KELUARGA Ny. S DENGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA





BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena  berbagai masalh secara global diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, social ekonomi yang rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh Karena itu pelayanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang optimal. (DEPKES RI, 1992).

B. RUMUSAN MASALAH
     Bagaimana penerapan asuahan keperawatan pada keluarga " Ny.S ” dengan gangguan
     Demam Berdarah Dengue.


C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan umum :
Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga dengan kasus Demam Berdarah Dengue di 
keluhan
Tujuan khusus :
Mampu melakukan asuhan keperawatan pada keluarga An”a” dengan kasus Demam Berdarah 
Dengue.





BAB II
LANDASAN TEORI




A.  DEFENISI
Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit yang disebabkan           oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti,   (Suriadi, 2001 : 57).
Demam Berdarah Dengue ialah suatu penyakit demam berat yang sering mematikan, disebabkan         oleh Virus, ditandai oleh permeabilitas kapiler, kelainan hemostasis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan protein. (Nelson, 2000 : 1134)

B. ETIOLOGI
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti. Infeksi
dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan
tetapi tidak ada perlndungan terhadap serotipe lain.

Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti
Badannya kecil, warnanya hitam dan berbelang-belang, menggigit pada siang hari, badannya datar 
saat hinggap, hidup di tempat-tempat yang gelap (terhindar dari sinar matahari, jarak terbangnya     
kurang dari 100 M dan senang menggigit manusia). Aedes Aegypti betina mempunyai kebiasaan        
berulang (multi diters) yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu singkat.


C.  PATOFISIOLOGI
  1. Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan kemudian bereaksi dengan antibodi dan terbentuklah komplek virus  antibodi, dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma mealui endotel dinding itu.
  2. Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagalasi (protambin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, teutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF.
  3. Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Renjatan terjadi secara akut.
  4. Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hypovolemik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jangan asidosis dan kematian.

D.  Gambaran Klinis
Menurut patokan dari WHO pada tahun 1975, diagnosa DBD (DHF) harus berdasarkan adanya gejala klinik sebagai berikut :

  1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (tanpa sebab jelas).
  2. Manifestasi perdarahan: paling tidak terdapat uji turnikel positif dari adanya salah satu bentuk perdarahan yang lain misalnya positif, ekimosis, epistaksis, perdarahan yang lain misalnya petekel, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, melena, atau hematomesis.
  3. Pembesaran hati (sudah dapat diraba sifat permulaan sakit).
  4. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yang menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis disekitar mulut.



E. Klasifikasi Demam Berdarah Dengue menurut WHO (1975)
-       Derajat I    : Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turnikel
      positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi.
-       Derajat II  : Derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan atau perdarahan lain.
-       Derajat III : Kegagalan sirkulasi: nadi cepat dan lemah, hipotensi kulit dingin, lembab,
      gelisah.
-        Derajat IV : Renjatan berat, denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur.

F.  Pemeriksaan Diagnostik
Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20% atau lebih) trombositopeni 
(100.00/mm3 atau kurang).
Serotogi : uji HI (Hemaaglutination Inhibition test).
Rongten thorax : effusi pleura.

G. Penatalaksanaan Terapeutik
  1. Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh, gula atau susu.
  2. Antipiretik jika terdapat demam.
  3. Antikonvulsan jika terdapat kejang.
  4. Pemberian cairan melalui infus, dilakukan jika pasien mengalami kesulitan minum dan nilai hematokrit cenderung meningkat.


BAB IV

TINJAUAN KASUS



A. IDENTITAS UMUM

1. Identitas Kepala Keluarga

            Nama                           : Ny. S
            Umur                           : 42 Tahun
            Agama                         : Kristen Protestan
            Suku                            : Batak
            Pendidikan                  : SLTA
            Pekerjaan                     : Karyawan Swasta
            Alamat                        : jln. Pinta, Kec.Helvetia


2. Komposisi keluarga
NO
Nama
JK
Hub.keluarga
umur
pendidikan
Status imunisasi
KB
1
2
3
4
Al. Ridwan
Sondang
Dian
Kevin 
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Suami
Istri
Anak
Anak
52
45
19
11
SMA
SMA
SMA
SD
-
-
Lengkap
lengkap
-
PIL
-
-


3. Genogram



4. Tipe Keluarga
Jenis Tipe Keluarga : keluarga “single parent” karna dalam rumah hanya terdapat Ibu dan anak-anak, sehingga akan mempercepat penularan penyakit bilasalah satu anggota keluarga menderita penyakit menular.



5. Suku Bangsa
a.    Asal Suku Bangsa : Ny. S berasal dari suku Batak
b.    Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan : Tidak ada


6. Agama dan kepercayaan yang memepengaruhi Kesehatan
Agama Ny. S adalah agama kristen protestan dan mengikuti ibadah tiap hari minggu di HKBP Pagaran Nauli, beserta kegiatan kerohanian di lingkungannya.
 
7. Status sosial ekonomi keluarga
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. A
1)        Penghasilan Tn. A : Rp. 1.700.000
2)       Upaya lain : meminjam uang kepada tetangga
b.  Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : Sebuah Rumah,TV, Lemari Es
     c.   Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan yang di keluarkan keluarga dalam setiap     
         bulannya sekitar 1.700.000

8. aktivitas rekreasi keluarga
Biasanya keluarga hanya melihat TV bersama, mendengarkan radio, anak laki-laki kadang bermain sepak bola dengan teman dilingkungan rumahnya.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
          Tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja
      2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
          Tahap yang belum adalah tahap dengan anak dewasa dan sebentar lagi mungkin terjadi sehingga         keluarga sudah memikirkan kearah sana.


C. Riwayat Kesehatan Keluarga inti
1.  Riwayat keluarga dari pihak suami: Ny.S tidak begitu paham tentang kesehatan keluarga    
     suaminya, dikarenakan keluarga suaminya tinggal jauh di luar kota. Suami Ny.S meninggal karna 
     hipertensi. Riwayat keluarga dari pihak istri: Ny.S mengatakan bahwa ayahnya meninggal karna  
     hipertensi dan ibunya tidak memiliki riwayat penyakit tertentu.
2.  Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
NO
Nama
umur
BB
Keadaan kesehatan
Imunisasi
Masalah kesehatan
Tindakan yang telah dilakukan
1
Ny.S
45 th
68
baik
-
-
-
2
An. D
19 th
56
baik
Lengkap
-
-
3
An. K
11 th
38
Demam berdarah
Lengkap
Ketidakmampuan mengenal masalah DBD dan merawat An. K yang sedang sakit
-

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
    Jika sakit keluarga Ny. S ke Rumah sakit dengan menggunakan Bpjs 


D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
 a.    gambaran tipe tempat tinggal
status rumah yang sedang ditinggali adalah sudah milik sendiri
     b. Denah rumah
c.    gambaran kondisi rumah
Rumah terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Didepan rumah terdapat teras dengan satu meja berisi sepatu-sepatu usang. Penataan perabotan dalam rumah terkesan sedikit tidak rapi dan sempit.ventilasi dirasa kurang dan penerangan cukup, lantai bukan kramik, tembok semi permanen, kuat dan dapat melindungi dari suhu dingin maupun gangguan keamanan yang lain. Untuk kamar tidur paling depan ventilasi dan penerangan sudah adekuat sedangkan untuk kamar-kamar yang lain penerangan terkesan kurang.
d.  Dapur
Dapur terkesan bersih namun cukup sempit. Sumber air bersih PAM, alat masak lengkap dan bersih karna setiap selesai dipakai selalu dicuci, tidak terdapat alat pengamanan untuk kebakaran. Penempatan alat-alat dapur tidak terjangkau oleh anak kecil sehingga tidak membahayakan.
e.    Kamar mandi
Peralatan mandi lengkap dengan pemakaian seluruh anggota keluarga, bak mandi dikuras sekali sebulan tampak terdapat jentik-jentik nyamuk.
f.     Kaji pengaturan tidur dalam rumah
Hunian tempat tidur untuk satu kamar dihuni maksimal 2 orang, privasi orang yang ada dikamar terjamin karena kamar memiliki pintu dan kunci
g.    Keadaan umum kebersihan dan sanitasi lingkungan
Terdapat binatang peliharaan, saat pengkajian terlihat anak anjing sedang tidur-tiduran di lantai rumah dan banyak nyamuk.
h.    Perasaan-perasaan subyektif keluarga terhadap rumah
Keluarga mengatakan bahwa mereka merasa aman tinggal didalam rumah dan dapat lebih melakukan kegiatan lebih leluasa, keluarga merasa aman karna terdapat pintu yang kuat.
i.      Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasa privasi mereka memadai
Anggota keluarga mengatakan bahwa mereka dapat melakukan aktivitas dengan leluasa dan tidak merasa tergaggu orang dari luar.
j.      Evaluasi adekuasi pembuangan sampah
Sampah rumah tangga kadang dibuang di sungai dekat rumah
k.    Perasaan anggota keluarga tentang penataan rumah
Anggota keluarga merasa puas terhadap penataan rumah karena menyadari rumahnya sempit.

2. Karakteristik Tetangga
Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah selalu memperhatikan kesehatan keluarga Ny.S dengan selalu menjenguk dan kadang-kadang memberikan solusi tentang tindakn yang harus dilakukan jika anggota keluarga sakit.

3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga adalah penduduk pendatang, tetapi saat ini sudah menetap di kecamatan Helvetia sejak tahun 2004

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu selalu mengikuti pendalaman alkitab yang diadakan di lingkungan tiap minggu sore

5. sistem pendukung keluarga
Jika anggota keluarga sakit dan perlu biaya yang dirasakan berat maka keluarga biasanya meminta     bantuan kepada saudara ibu atau kepada tetangga dekat sering membantu.



E. SRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa uang dipakai sehari-hari adalah bahasa batak dan kadang-kadang bahasa indonesia, keluarga tidak memiliki kesulitan bahasa dalam menerima pesan, frekuensi komunikasi dalam keluarga setiap hari dilakukan dan selama ini tidak ada masalah dalam keluarga mengenai komunikasi.
2.    Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah Ny. S sebagai kepala keluarga. Keputusan diambil oleh kepala keluarga melalui musyawarah dengan seluruhanggota keluarga dan setelah pengambilan keputusan tidak ada permasalahan dalam anggota keluarga dan secara umum ada yang mendominasi kekuasaan hanya struktur tertinggi dipegang oleh kepala keluarga.
3.    Struktur Peran
Peran kepala keluarga adalah mencari nafkah dan merawat anak.
4.    Nilai atau norma dalam keluarga
Nilai keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada anggota keluarga yang sakit periksa kesarana kesehatan dan dalam kehidupan sehari-hari keluarga menjalani hidup berdasarkan tuntutan agama kristen.


F. FUNGSI KELUARGA
1.    Fungsi afektif
Sikap dan hubungan anggota keluarga baik dan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai
2.    Fungsi Sosialisasi
Interaksi keluarga baik dan keluarga mendidik anak-anaknya dengan disiplin tinggi dengan cara berpakaian rapi
3.    Fungsi perawatan keluarga
  •        Kemampuan mengenal masalah keluarga belum mengenali sakit anaknya
  •     Kemampuan keluarga mengambil keputusan, apabila ada permasalahan kesehatan keluarga merundingkan secara bersama-sama
  •      Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, belum mampu oleh karna itu   melakukan tindakan sesuai dengan anjuran dokter atau perawat.
  •      Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah, keluarga belum mampu memelihara    lingkungan dengan baik, saat melakukan kunjungan halama rumah tampak kurang bersih dan banyak sampah serta nyamuk.
  •      Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan, bila sakit periksa kerumah sakit sari mutiara dengan menggunakan Bpjs.
4.    Fungsi Reproduksi
Jumlah anak 2 orang, 1 wanita dan 1 laki-laki. Jarak anak I dan ke II adalah 8 tahun. Dan ibu mengikuti KB Pil.
5.    Fungsi Ekonomi
     Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek
Ny. S mengatakan tidak ada masalah yang berat saat ini
2. Kemampuan keluarga bereaksi terhadap situasi atau stressor
Bila ada masalah kesehatan secepatnya dibawa ke rumah sakit
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah selalu dibicarakan bersama anggota keluarga untuk dimusyawarahkan.
4. strategi adaptasi disfungsional
Ny. S jika ada masalah berat sering sakit kepala dan kadang menangis. Tetapi setelah meminta solusi kepada keluarga ibu, Ny. S tenang kembali


H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Ny. S
Kesadaran                          : Compos Mentis
BB                                      : 68 kg
TD                                      : 120/90 mmhg
RR                                      : 22 x/menit
Nadi                                   : 83 x/menit
Suhu                                   : 36 0C
Keluhan saat ini                  : -
Sistem kardiovaskuler        : Baik
Sistem gastrointestinal       : Baik
Sistem muskuloskletal        : Baik

2. An. D
     Kesadaran                          : Compos Mentis
BB                                      : 56
TD                                      : 110/80 mmhg
RR                                      : 20 x/menit
Nadi                                   : 70 x/menit
Suhu                                   : 36 0C
Keluhan saat ini                  : -
Sistem kardiovaskuler        : Baik
Sistem gastrointestinal       : Baik
Sistem muskuloskletal        : Baik

3. An. K
     Kesadaran                          : Compos Mentis
BB                                      : 38
TD                                      : 110/80 mmhg
RR                                      : 24 x/menit
Nadi                                   : 85 x/menit
Suhu                                   : 39 0C
Keluhan saat ini                  : Demam berdarah
Sistem Integumen              : Terdapat ruam, dan bercak-bercak merah pada kulit
Sistem kardiovaskuler        : Baik
Sistem gastrointestinal       : Baik
Sistem muskuloskletal        : tampak lemah dan pegal-pegal


I. HARAPAN KELUARGA
1. terhadap masalah kesehatannya, Ny. S berharap An.K cepat sembuh
2. terhadap petugas kesehatan yang ada, Ny. S berharap semoga petugas kesehatan semakin ahli dalam bidangnya. 

ANALISA DATA

NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1
Data subyektif
Ny.K  dan An.K mengatakan badan An.K pegal-pegal dan panas, kulitnya penuh bintik-bintik merah

Data obyektif
Diagnosa dokter menunjukkan An.K mengidap penyakit demam berdarah
Suhu : 39 0C
adanya ruam atau bintik merah pada kulit.
Keluarga Ny.S menanyakan tentang penyakit DBD
Ketidakmampuan keluarga Ny. K dalam mengenal masalah penyakit DBD
Kurangnya pemahaman  keluarga Ny. S terhadap penyakit DBD yang diderita oleh An. K
2
An. K  menderita DBD sejak 3 hari yang lalu, bak penampungan air minum, bak untuk mencuci pakaian, bak di WC dikuras sekali sebulan. adanya pakaian yang bergelantungan disembarangan tempat
Ketidakmampuan keluarga mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan. 
resiko penularan penyakit kepada anggota keluarga lainnya

RUMUSAN MASALAH
  1.  Kurangnya pemahaman  keluarga Ny. S terhadap penyakit DBD yang diderita oleh An. K berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Ny. K dalam mengenal masalah penyakit DBD
  2.  resiko penularan penyakit kepada anggota keluarga lainnya berhubungan dangan ketidakmampuan keluarga mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan.  


PRIORITAS MASALAH
NO
KRITERIA
SKALA
BOBOT
SKORING
PEMBENARAN
1
a.    sifat masalah :
tidak/kurang sehat
3
1
3/3 x 1 = 1
Penyakit demam berdarah yang diderita oleh An. K sudah berlangsung 3 hari, demam dan pegal-pegal  oleh karna itu keadaan saat ini kurang sehat  

b.  kemungkinan masalah dapat diubah :
   Mudah
2
2
2/2 x 1 = 1
Latar belakang pendidikan Ny. S adalah SMA sehingga memudahkan untuk menerima informasi dan penjelasan yang diberikan

c.  potensial masalah dapat dicegah:
     cukup
2
1
2/3 x 1 = 2/3
Keluarga Ny. S cukup mampu untuk melaksanakan

c.    menonjolnya masalah:
masalah berat, harus segera ditangani
2
1
2/2 x 1 = 1
Anak K telah demam dan pegal-pegal dengan bintik merah diseluruh tubuh, sehingga ke rumah sakit adalah tindakan yang tepat untuk dilakukan
Total : 3 2/3
2
a.    sifat masalah :
ancaman  kesehatan
2
1
2/3 x 1 = 2/3
An. K menderita DBD sejak  3 hari yang lalu, bak penampungan air minum, bak untuk mencuci pakaian, bak di WC jarang dikuras ataupun dibersihkan, adanya pakaian yang bergelantungan  disembarangan tempat.

b.    Kemungkinan masalah dapat diubah:
Mudah
2
2
2/2 x 2 = 1
Keluarga  mampu membersihkan bak-bak penampungan dan mengubur barang-barang bekas.

c.    Potensial masalah dapat dicegah :
Tinggi
3
1
3/3 x 1 = 1
Keluarga mampu membersihkan dan menguras bak-bak penampungan juga mengubur barang-barang bekas yang ada disekitar rumah

d.    Menonjolnya masalah :
masalah tidak dirasakan
0
2
0/2 x 1 = 0
Keluarga belum mengerti pentingnya pencegahan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue
Total : 2 2/3

Diagnosa berdasarkan prioritas masalah :
  1. Kurangnya pemahaman  keluarga Ny. S terhadap penyakit DBD yang diderita oleh An. K berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Ny. K dalam mengenal masalah penyakit DBD
  2. Resiko penularan penyakit kepada anggota keluarga lainnya berhubungan dangan ketidakmampuan keluarga mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan.


RENCANA INTERVENSI BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

NO
DIAGNOSA
TUJ.UMUM
TUJ.KHUSUS
KRITERIA
STANDARD
INTERVENSI
1
1. Kurangnya pengetahuan keluarga Ny. S dalam merawat  anggota keluarga dengan penyakit DBD berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga Ny.S merawat anggota keluarga yang sakit
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit keluarga Ny.S memahami cara melakukan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit DBD
1. keluarga Ny.s   mampu mengenal masalah kesehatan yang terjadi pada An. K dengan penyakit DBD

2. Keluarga Ny.s mampu memutuskan tindakan yang tepat bagi kesehatan An. K   
Knowladge









Knowladge
Keluarga dapat mengerti tentang :
Defensi, gejala  dan penyebab terjadinya DBD

Keluarga dapat mengenal:
Macam-macam tindakan yang diberikan
Mampu memutuskan tindakanyang harus diberikan pada anggota keluarga dengan DBD
1.    Gali pengetahuan keluarga tentang DBD
2.    Diskusikan kepada keluarga tentang faktor-faktor penyebab dbd dan cara mencegahnya
3.    Berikan penjelasan apabila keluarga belum mengeti
4.    Puji keluarga atas jawaban atau tindakan yang tepat.

1. beri penjelasan kepada keluarga tentang macam-macam tindakan yang diberikan pada anggota keluarga dengan dbd
2. jelaskan manfaat masing-masing tindakan yang dilaksanakan
2
2. Resiko penularan penyakit kepada anggota keluarga lainnya berhubungan dangan ketidakmampuan keluarga mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan.
Setelah dilakukan penyuluhan dengan keluarga akan memahami dan mengetahui  tentang pencegahan penularan penyakit DBD dengan anggota keluarga yang lain
Keluarga mengetahui dan memahami cara pencegahan penularan penyakit DBD dengan anggota keluarga lain
knowladge
Keluarga An. K  mampu menjelaskan tentang cara pencegahan  penularan penyakit DBD pada anggota keluarga yang lain
Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang cara pencegahan penularan penyakit DBD pada anggota  keluarga yang lain




BAB V
PENUTUP

1. KESIMPULAN
    Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit yang disebabkan           oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti,       (Suriadi, 2001 : 57).


2. SARAN

    Semoga perawat mampu meningkatkan pengetahuan dalam ilmu keperawatan dengan belajar lagi       dan melanjut kejenjang yang lebih tinggi untuk meningkatkan mutu keperawatan yang ada saat ini,     terutama dalam menangani pasien dalam kondisi kritis.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar